Titp Doa untuk Kakak


Hari Rabu kemarin, tepatnya tadi malam aku mendapatkan jatah piket makan mingguan. Dengan ini berarti kemungkinan besar aku akan terlambat masuk kelas. Apalagi aku kebagian jatah nyuci gerabah yang pasti akan memakan waktu yang cukup banyak, menambah kemungkinanku untuk terlambat lebih lama. Terlebih lagi pelajaran malam itu adalah pelajaran Matematika, kan nggak boleh terlambat sama sekali walaupun dengan alasan piket, nggak ada alasan!

Kata kakak kelasku, “ Dah nggak apa-apa, sekali-kali.”
Sudahlah aku memutuskan untuk piket saja, daripada dipikirn doang piket nggak selesai masuk kelas juga nggak, setidaknya ada salah satu yang selesai. Terus beberapa saat kemudian ada salah seorang temanku yang datang dan bertanya, “Ham, mau masuk nggak?”
“Emang boleh?” tanyaku.
“Udah cepetan kalau mau masuk ya.. sekarang kalu nanti-nanti nggak boleh lagi.” Katanya.

Langsung setelah itu aku tinggalin gerbah-gerabah yang belum dicuci dan langsung menuju kamar mengambil sarung (karena kalu pelajaran malam wajib pakai sarung) lalu menuju ke kelas dengan sarung yang terikat tidak sempurna, tyidak seperti biasanya karena terburu-buru.
Saat masuk kelas aku mengira akan dimarah-marahin.
Eeeeee …. Ternyata dugaanku salah.

Ternyata malam itu nggak ada pelajaran. Dengan wajah gembira guru Matematika kami –sekaligus wali kelas kami—menyampaikan surat-surat yang dikirimkan untuk kita lewat beliau. Semua suratnya berjumlah 29 surat. Surat itu berjudul “ Titip Doa untuk Kakak”. Semua surat itu berasal dari adik-adik kelas kami(kelas 3).

Dari surat itu kami seperti mendapatkan kembali energi kami yang terkuras karena kegiatan kami yang sangat padat. Pagi belajar formal seperti biasa, sore harus masuk bimbel sampai maghrib setelah itu di malam hari kami (kelas 3) harus belajar sampai jam 23.00 lalu bangun sekitar pukul 03.30. setelah membaca surat-surat itu energi kami serasa kembali terisi lagi dengan doa-doa, motivasi, harapan, dan nasehat yang ada dalam ke-29 surat itu.

Semua surat itu sekarang ditempel di ruang kelas kami. Menambah semangat kami untuk belajar. Terimakasih ya adik-adikku yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk memberi semangat untuk kami.
0 Responses